Rabu, 23 April 2014

pengertian paradigma sosiologi

06.09

pengertian paradigma sosiologi
PENGERTIAN PARADIGMA SOSIOLOGI
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, paradigma dapat diartikan sebagai model dalam teori ilmu pengetahuan atau kerangka berpikir (Alwi, 2002). Paradigma berasal dari bahasa Inggris paradigm yang berarti: model pola, contoh. Dalam kamus ilmiah populer, paradigma dapat diartikan sebagai contoh, tasrif, teladan, pedoman, dipakai untuk menunjukkan gugusan sistem pemikiran bentuk kasus dan polapemecahannya. Sedangkan dalam kamus besar Bahasa Indonesia paradigma diartikan sebagai kerangka berpikir, model teori ilmu pengetahuan.

Pengertian paradigma menurut kamus filsafat adalah:
  1. Cara memandang sesuatu.
  2. Model, pola, ideal dalam ilmu pengetahuan. Dari model-model ini fenomena dipandang dan dijelaskan.
  3. Totalitas premis-premis teoritis dan metodologis yang menentukan dan atau mendefinisikan sutau study ilmiah kongkrit dan ini melekat di dalam praktek ilmiah pada tahap tertentu.
  4. Dasar untuk menyeleksi problem-problem dan pola untuk memecahkan problem-problem riset.
Istilah paradigma pertama kali diperkenalkan oleh fisikawan Amerika Thomas Samuel Kuhn (1922-1996) dalam bukunya The Structure of Scientific Revolution (1962) dan kemudian dipopulerkan oleh Robert Friedrichs dalam bukunya Sociology of Sociology (1970). Menurut Kuhn, paradigma adalah cara mengetahui realitas sosial yang dikonstruksi oleh mode of thought atau mode of inquiry tertentu, yang kemudian menghasilkan mode of knowing yang spesifik. Menurut Khun yang dikutip George Ritzer, Paradigma adalah gambaran fundamental dari pokok bahasan dalam ilmu pengetahuan. Dia menentukan apa yang harus dipelajari, pertanyaan apa yang harus diajukan, bagaimana pertanyaan-pertanyaan tersebut harus diajukan, dan aturan apa yang harus diikuti dalam menafsirkan jawaban-jawaban yang diperoleh. Paradigma adalah unit terluas dari konsensus dalam ilmu pengetahuan dan membedakan satu komunitas ilmiah dari yang lain. Ia memasukkan, mendefinisikan, dan menghubungkan sejumlah contoh, teori dan metode serta instrument yang ada didalamnya.

Paradigma di artikan sebagai pandangan yang mendasar dari suatu disiplin pengetahuan tentang subject matters atau pokok persoalan yang semestinya dipelajari oleh setiap komunitas ahli ilmu. Paradigma merupakan suatu consensus yang terdapat dalam suatu cabang ilmu pengetahuan. Consensus dilakukan oleh seorang atau kelompok yang memiliki pandangan yang relative sama dalam memandang pokok persoalan

Paradigma ialah pandangan fundamental tentang apa yang menjadi pokok persoalan ilmu pengetahuan. Paradigma membantu merumuskan apa yang harus di pelajari, di pertanya-pertanyaan apa yang semestinya di jawab, bagaimana semestinya pertanyaan pertanyaan itu di ajukan dan aturan-aturan apa yang harus di ikuti dalam menafsirkan jawaban yang di peroleh.

Paradigma ialah kesatuan konsensus yang terluas dalam suatu bidang ilmu pengetahuan dan membatu membedakan anntara komunitas ke ilmuan (atau sub-komunitas) yang satu dengan komunitas yang lain

Di dalam masyarakat banyak sekali permasalahan yang dihadapi, baik berupa masalah yang ringan sampai yang paling berat. Dalam menghadapi masalah yang ada dalam masyarakat tersebut, masyarakat biasanya menggunakan cara atau pola pikir tertentu ketika memandang suatu fakta atau keadaan yang terjadi dalam masayarakat. Pola pikir masyarakat dalam memandang suatu fakta sosial itulah yang di sebut dengan paradigma sosiologi. Di dalam paradigma sosiologi, ada beberapa unsur ilmu sehingga paradigma sosiologi dipandang sebagai suatu disiplin ilmu yang bisa dijadikan sebagai acuan atau landasan dalam penelitian mengenai problem-problem sosial.

Tujuan utama kuhn dalam bukunya the structure of the scientific revolution itu adalah untuk menantang asumsi yang berlaku umum di kalangan ilmuan mengenai perkembangan ilmu pengetahuan. Kalangan ilmuan pada umumnya berpendirian bahwa perkembangan atau kemajuan ilmu pengetahuan itu terjadi secara komulatif. Pandangan demikian mendapatkan dukungan antara lain dengan melalui penerbitan buku teks yang memberikan kesan yang sama bahwa ilmu berkembang secara komulatif. Kuhn menilain pandangan demikian sebagai mitos yang harus di hilangkan. Inti tesis kuhn adalah bahwa perkembangan ilmu pengetahuan bukanlah terjadi secara komulatif tetapi terjadi secara revolusi. Ia berpendapat bahwa sementara komulatif memainkan peranan dalam perkembangan ilmu pengetahuan, maka sebenarnya perubahan utama dan penting dalam ilmu pengetahuan itu terjadi sebagai akibat dari revolusi.

Written by

We are Creative Blogger Theme Wavers which provides user friendly, effective and easy to use themes. Each support has free and providing HD support screen casting.

0 komentar:

Posting Komentar

 

© 2013 ARTIKEL PIYE KABARE. All rights resevered. Designed by Templateism

Back To Top